Jumaat, 16 Mac 2012

Catatan Sendu Buat Dirang

Membaca kisah sendumu, lewat dada akhbar kelmarin. Menatap wajah ceriamu. Menggamit seribu kesedihan. kaukecundang adik, ditangan manusia berhati ibis. Yang menamatkan riwayatmu tanpa rasa dan perasaan. Tidak tergambar betapa seksanya saat akhir yang harus kaulalui sebelum nafas terakhir kauhembuskan. Tidak tergambar  betapa pedihnya penderitaan yang kaualami saat-saat akhir sebuah kehidupan.


Dirang,
Tergambar di mata, tangan-tangan comelmu menggenggam erat note kertas untuk kaubelikan makanan saat ke kedai. Tergambar kaki-kaki kecilmu melangkah pantas dengan perasaan riang. dapat kuterka dihatimu berbunga riang kerana seketika nanti akan kaujamah makanan yang barangkali kaugemari. Betapa gembiranya hatimu saat itu tanpa kausedar, itulah saat terakhir kaunikmati kegembiraan.

Dirang,
Tidak mampu dibayangkan betapa ketakutan merantaimu saat kaudilarikan. Betapa ketakutan itu membelit perasaanmu yang halus dan suci. Seakan terdengar ratap tangismu. Seakan terdengar raung jeritmu. Betapa kejamnya syaitan yang memisahkan dirimu dengan dunia. Betapa hitamnya hati mereka yang melakukannya. Betapa zalimnya sebuah perbuatan. Namun apa yang mampu kami lakukan Dirang. Hanya menyeka air mata yang masih terus mengalir. Hanya mampu menampung dua tangan ini mohon kauberada di sisi Allah.

Tenanglah dik, di sisi Penciptamu. Barangkali ribuan bidadari menyambut kepulangan rohmu. Jutaan malaikat mendoakanmu. Pergimu tidak kami pinta, namun kami harus redha dengan apa yang terjadi. Tidak mampu kami lakukan lebih dari itu. Cuma harapan kami, tidak akan adalah Dirang-Dirang lain yang bakal menjadi mangsa sepertimu.

Tenanglah Dirang di sana. Saat renyai hujan yang mengiringi pemakamanmu, dapat kutafsirkan beribu pasang mata yang mengalirkan air mata buatmu. kaulahir sebagai insan yang tidak dikenali. Tapi kematianmu membuka sejuta jiwa agar lebih berhati-hati dalam kehidupan ini. Aku tahu, betapa sedihnya kami, tambah pilu rasanya hati ibu yang pernah membesarkanmu. Akan rindulah mereka pada hilai tawamu, lawak dan leluconmu. Akan menitislah air mata, tiap kali mengenangmu.

Damailah di sana, sayang. Kautelah berada di sisi penciptamu yang MAHA mengasihimu. Yang lebih mengetahui akan setiap kejadian di dunia ini. Al fatihah buatmu adik...

Tiada ulasan:

Catat Ulasan