dalam renyai titis hujan, jenazahmu disemadikan
lewat air mata yang meluncur dari ribuan pasang mata
yang hanya mampu menzahirkan simpati
tak terbayang dek akal betapa seksanya saat akhirmu
menderita dimamah panas api
sekujur tubuhmu yang comel dan montel
sirna dari wujud sebenar
dalam tangis para ibu dan mereka yang merasai kesedihan
kaumenjadi titik mula suatu kesedaran
betapa ketakutan akan dosa dalam jiwa manusia kian sirna
biarmu kematianmu bakal dibalas dengan hukuman
namun tawa riamu telah sirna, dirang
dibawa pergi untuk selamanya
tak tergambar dek akal betapa tangan-tangan kecilmu
menggenggam syiling-syiling beku
mencari sesuatu untuk mengalas perutmu
juadah itu bertaburan di bumi
bersama lesapnya tubuhmu dari pandangan
tak terbayang dek nuk nurani
betapa cerianya wajahmu sewaktu membawa pulang pesanan
yang bakal mengisi kelaparan
namun segalanya hancur menjadi debu
tenanglah adik, tenanglah semadimu di sisi Dia
yang lebih mengasihimu
tenanglah menghadapi bidadari yang menyambutmu
tenanglah bersama doa para malaikat yang menatangmu
kami di sini hanya mampu menyeka air mata
untuk kesekian kalinya
Al fatihah buatmu adik
-Jebat65-
Tiada ulasan:
Catat Ulasan